IAIN Parepare--- Ratusan mahasiswa peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Institut Agama Islam Negeri Parepare diberangkatkan menuju ta...
Pada hari pertama, pemberangkatan difokuskan pada tiga kecamatan kabupaten Sidrap yakni kecamatan Tellu Limpoe, Dua Pitue, Panca Rijang dan Watang Pulu Pemberangkatan peserta KPM bekerjasama dengan Batalyon Infanteri 721/Makkasau atau Yonif 721/Makkasau yang merupakan satuan tempur batalyon infanteri yang berada dalam jajaran teritorial Korem (Komando Resort Militer) 142/Tatag Kodam VII/Wirabuana. Kerjasama tersebut dilakukan dalam rangka mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan preventif terhadap radikalism.
Dr. Ahmad Sultra Rustan selaku Rektor IAIN Parepare dalam sambutannya saat upacara pelepasan peserta KPM (28/07) menegaskan agar mahasiswa tetap menegakkan kode etik mahasiswa di lokasi KPM. "Saya berharap kita semua jangan salah masuk. Masuklah dengan sebaik-baiknya dan sopan. Bawalah tagline kita yaitu Melebbi Warekkadanna, Makkiade Ampena, yang berarti santun dalam berbicara, sopan dalam berperilaku. Di dalamnya melekat kode etik kita, dan bagi yang melanggar akan diminta meninggalkan lokasi, serta tidak bisa melanjutkan kegiatan yang secara otomatis yang bersangkutan dinyatakan tidak lulus dalam KPM," tegas Ahmad Sultra Rustan.
[caption id="attachment_8422" align="alignnone" width="300"] Foto Penyematan tanda peserta KPM (Rektor IAIN Parepare, Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si)[/caption]
Sementara Dr Zainal Said, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) IAIN Parepare berharap KPM 2018 ini dapat berjalan dengan lancar. “Kami harapkan agar peserta menjaga kebersamaan sesuai dengan arahan pada pembekalan dan teori yang selama ini diperoleh bisa diaplikasikan di masyarakat. Karena pada dasarnya kita akan berkuliah di tengah-tengah masyarakat,” harapnya saat memberi sambutan (28/07).
Tidak ada komentar